Motivasi - Mengapa Kita Berteriak Saat Kita Marah?

True motivation was created for you to reaching your dream, your love, to conquer your fear, your weakness and to bring a new perception that we can upside down the worlds by our new spirit - our new purpose of life.

Adsense

Wednesday, September 30, 2015

Motivasi - Mengapa Kita Berteriak Saat Kita Marah?




Ada seorang Suci yang tengah beristirahat sejenak di tepi sungai bersama para muridnya.

Tidak jauh dari tempat mereka beristirahat terlihat lah sepasang suami istri diseberang sungai. Mereka tampaknya sedang bertengkar dan saling berteriak satu sama lain.

Saking kerasnya teriakan mereka sampai terdengar hingga ke seberang sungai, tempat dimana orang suci dan para muridnya sedang beristirahat.

Orang suci ini bertanya kepada para murid :

"Kenapa orang yang sedang marah atau bertengkar berteriak satu sama lain?"

Para muridnya berpikir sejenak...

Satu dari mereka berkata, "Karena kita kehilangan kesabaran, maka kita berteriak saat marah."

Sang orang suci bertanya kembali; "Tapi kenapa harus berteriak disaat orang lain itu berada tepat disebelahmu? Bukankah cukup berbicara kepadanya dengan cara yang lembut dan sopan?"

Beberapa muridnya mulai memberikan jawaban yang berbeda tetapi tampaknya tidak ada jawaban yang cukup tepat untuk menjelaskan pertanyaan Sang orang suci.

Akhirnya Sang orang suci menjelaskan :

"Saat dua orang marah satu sama lain, hati mereka saling menjauh. Untuk menutup jarak tersebut mereka harus berteriak untuk dapat saling mendengar satu sama lain. Semakin marah mereka, maka semakin keraslah teriakannya guna menutup jarak yang sangat jauh.

Apa yang terjadi saat dua orang salng jatuh cinta? Mereka tidak berteriak satu sama lain tapi berbicara dengan lembut, karena hati keduanya menjadi dekat. Jarak antara keduanya sangat sedikit...."

Sang orang suci melanjutkan: "Saat mereka berdua mencintai lebih dalam, apa yang terjadi? Mereka tidak berbicara satu sama lain, hanya berbisik dengan penuh kelembutan dan saat mereka semakin dekat lagi hanyut dalam cinta. Akhirnya mereka bahkan tidak perlu berbisik, mereka cukup melihat satu sama lain dan hal itu sudah cukup. Itulah yang terjadi kepada dua orang saat mereka saling mencintai satu sama lain."

Orang suci itu melihat pada muridnya dan berkata : "Jadi saat kita saling berdebat jangan biarkan hati kita menjauh dan menciptakan jarak, tidak perlu mengatakan kata-kata yang dapat membuat jaraknya semakin jauh, Atau akan tiba pada saatnya hari dimana jaraknya menjadi amat sangat jauh......... yang tidak memungkinkan kita untuk menemui jalan untuk kembali padanya.

No comments:

Post a Comment