Pada suatu hari, ada seorang petani yang memiliki seekor kuda. Kuda
ini lah yang setiap hari membantu sang petani mencari nafkah untuk
keluarganya. Namun pada suatu hari, kuda ini pergi dan meninggalkan si
petani.
Para tetangga mendengar apa yang telah terjadi, sehingga mereka
datang kepada sang petani, “Ya ampun… Kami mendengar apa yang telah
terjadi. Kudamu yang biasa membantumu mencari nafkah telah melarikan
diri. Ini sangatlah BURUK.”
Petani ini melihat mereka dan berkata, “Hmmm… Mungkin.”
Pada keesokan harinya, kuda ini kembali kepada sang petani. Tetapi
dia tidak pulang sendirian; dia membawa tiga kuda liar bersamanya.
Para tetangga datang kepada sang petani, “Luar biasa sekali, kudamu
pulang! Bahkan dia tidak pulang sendirian, dia membawa tiga kuda baru.
Kini kamu memiliki empat ekor kuda. Ini sangatlah BAIK.”
Petani ini melihat mereka dan berkata, “Hmmm… Mungkin.”
Keesokan paginya, anak dari sang petani mencoba untuk menunggangi
salah satu kuda baru tersebut. Namun, kuda ini tidak mau diatur; dia
berlari-larian tidak terkendali hingga anak sang petani terlempar dengan
begitu keras—menyebabkan kakinya patah.
Para tetangga datang dan mengatakan, “Ya ampun… Dasar kuda bodoh! Kaki anakmu menjadi patah seperti ini. Ini sangatlah BURUK.”
Petani ini melihat mereka dan berkata, “Hmmm… Mungkin.”
Beberapa hari setelah itu, tentara negara datang ke kampung ini. Mereka mengumpulkan satu anak laki-laki dari setiap keluarga untuk ikut berperang membela negara. Ketika mereka melihat anak sang petani, mereka mengatakan: “Kita tidak bisa menggunakannya untuk perang, dia bahkan tidak bisa berjalan.” Akhirnya anak sang petani dibiarkan tinggal di rumah dan tidak perlu ikut berperang.Para tetangga bergegas datang ke sang petani, “Kamu sangatlah beruntung! Anakmu tidak perlu ikut berperang, sedangkan anak-anak kami semuanya harus ikut berperang. Betapa beruntungnya dirimu, ini sangatlah BAIK.”Petani ini melihat kepada mereka sekali lagi dan berkata, “Hmmm… Mungkin.”
Teman-teman, sangatlah mudah bagi kita untuk memiliki pemikiran
negatif ketika hal “buruk” terjadi di dalam kehidupan kita. Kita
seringkali marah atau kecewa kepada Tuhan: “Tuhan mengapa kamu
membiarkan hal BURUK ini terjadi kepadaku!?” Namun sesungguhnya, “baik”
atau “buruk” kita tidak benar-benar tau. Kita tidak bisa mengatakan
suatu kejadian sebagai baik atau buruk ketika kita tidak dapat melihat
gambaran penuhnya. Tetapi saya tau siapa yang dapat melihat dan juga
memegang gambaran penuhnya, Dia adalah Tuhan kita. Percayalah kepadaNya
dan kepada rancanganNya. Jadi jika suatu hal “buruk” terjadi kepadamu
dan orang-orang mengatakan bahwa kamu tidaklah beruntung, berikanlah
senyum-mu dan katakanlah: “Hmmm… Mungkin.”
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera
dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan
yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11)
No comments:
Post a Comment