Pada suatu hari, seorang gadis kecil datang ke ayahnya sambil
menangis, “Ayah, aku sudah tidak kuat lagi! Rasanya masalah di dalam
sekolah tidak ada hentinya datang ke dalam hidupku! Aku tidak tau apakah
aku dapat menahan ini semua setiap hari!”
Sang ayah mengajak gadis ini masuk ke dalam dapur; lalu dia
menyalakan kompor dan mendidihkan tiga panci berisi air. Satu panci
diisinya dengan kentang, satu diisinya dengan telor, dan satunya lagi
diisinya dengan biji kopi.
Ini membuat sang gadis kecil sangat kebingungan, “Apa yang sedang ayah lakukan?”
Tetapi sang ayah tidak mengatakan apa-apa kepada si gadis kecil. Dia
hanya meminta si gadis kecil untuk bersabar. Setelah 10 menit, sang ayah
mematikan kompor dan memindahkan kentang, telor, dan kopi itu dari
panci.
Pertama, sang ayah meminta si gadis kecil untuk menekan kentang yang
baru keluar dari air mendidih tersebut. Ketika si gadis kecil
menekannya, ia terkejut, kentang itu menjadi sangat lembek—sehingga
hancur tertekan.
Kedua, sang ayah meminta si gadis kecil untuk membuka cangkang telor.
Ketika si gadis kecil membuka cangkangnya, ia melihat bahwa isi telor
itu sudah matang, sehingga menjadi keras.
Ketiga, sang ayah meminta si gadis kecil untuk melihat hasil dari
biji kopi yang direbus itu. Si gadis kecil melihat secangkir kopi harum
yang sudah siap untuk diminum.
Si gadis kecil lalu bertanya, “Ayah, apa maksud dari semua ini?”
Sang ayah menjawab: “Anak-ku… Kentang, telor, dan kopi ini mengalami hal yang sama. Mereka dimasukkan ke dalam air yang mendidih. Kentang yang awalnya keras menjadi lembek setelah dimasukkan ke dalam air yang mendidih. Telor yang awalnya memiliki isi yang cair, isinya menjadi keras setelah dimasukkan ke dalam air yang mendidih. Dan yang terakhir adalah biji kopi, biji kopi adalah yang paling menarik diantara ketiganya. Setelah mereka dimasukkan ke dalam air yang mendidih, mereka mengubah air mendidih itu menjadi sesuatu yang baru yang nikmat.
“Jadi… Yang manakah kamu?” tanya sang ayah kepada si gadis kecil.
Di dalam hidup, setiap orang pasti akan mengalami banyak
permasalahan. Tetapi setiap orang akan memiliki respon yang berbeda-beda
dalam menghadapi permasalahan tersebut. Ada yang akan berubah ke arah
yang lebih baik, dan akan ada yang berubah ke arah yang lebih buruk.
Kamu ingin jadi yang mana?
Hidup di dalam Tuhan bukanlah berarti akan bebas dari segala macam
masalah. Hidup di dalam Tuhan adalah tentang menghadapi segala
permasalahan bersamaNya. Belajarlah dari masalah yang kita hadapi… Dan
ubahlah pengalaman dari menghadapi masalah tersebut menjadi sesuatu yang
positif.
“Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu
dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi,
meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita
seketika lamanya” (1 Petrus 5:10).
No comments:
Post a Comment