Suatu perlombaan lari 400 meter
diadakan untuk menguji siapa manusia yang paling cepat didunia. Lomba tersebut
merupakan perlombaan yang paling diminati oleh seluruh penonton sehingga semua
orang menunggu dengan antusias. Lomba ini diikuti oleh tiga orang atlet hebat
di nomor lari 400 meter. Semua peserta lomba mulai dari garis start yang sama,
menempuh jarak yang sama, dan memiliki tujuan yang sama, yaitu menjadi orang
yang paling cepat mencapai garis finish.
Setelah bersiap, tanda perlombaanpun
dimulai. Sang wasit menembakkan pistor ke udara , 3…2…1, tar!!! Semua peserta
secepat kilat berlari menuju garis akhir, dan berusaha saling mendahului satu
sama lain. Sorak sorai penonton yang begitu bergemuruh menambah seru jalannya
perlombaan. Tiba-tiba, terjadilah hal diluar dugaan. Pada tikungan kedua
dilintasan, dua orang atlet saling bersinggungan satu sama lain, dan arena
gesekan tersebut keduanya menjadi sedikit terganggu kecepatannya dan terhambat
sebentar.
Penonton begitu bersemangat
menyaksikan jalannya perlombaan sehingga tidak memperhatikan insiden kecil
tersebut. Salah satu atlet yang bersinggungan merasa terganggu dengan kejadian
itu dan menyatakan protesnya, "kenapa menyenggol saya? Kamu curang…!!" Oleh
karena tidak mendapat respons akhirnya ia berteriak kepada panitia dan penonton
dan meminta perlombaan dimulai ulang!
Penonton tidak memperdulikan
kejadian kecil itu dan penonton juga tidak peduli dengan dua atlet lainnya
mereka hanya peduli pada siapa atlet yang paling dulu menyentuh garis finish.
Hal yang pasti adalah atlet yang kalah sudah jelas, yaitu atlet yang tidak mau
meneruskan perlombaan dan terus marah-marah tadi.
Cerita tentang tiga atlet tadi
menunjukkan pada kita bahwa terkadang kita merasa dunia tidak adil, dan benar
bahwa dunia tidak berjalan sesuai keinginan kita melainkan sesuai dengan
kehidupan itu sendiri. Namun yang berita yang paling menggembirakan dan
terpenting adalah respons apa yang kita berikan terhadap kenyataan hidup ini,
itulah arti kehidupan sebenarnya.
Dunia ini kejam dan tidak
memperhatikan keinginan kita, dunia ini seperti perlombaan yang ingin segera
menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Jika kita selalu memiliki
attitude sebagai orang yang tidak siap bersaing dan sulit bangkit dari
kegagalan maka kita akan menjadi orang yang terbuang/ terkalahkan.
Tetapi jika kita tidak mudah menyerah,
memiliki attitude yang siap bersaing dan mau bangkit dari kegagalan serta tidak
menyalahkan keadaan dan orang lain maka kita akan keluar sebagai pemenang.
Respons terhadap hal hal tersebut tentunya bergantung dari bagaimana cara
berpikir kita. Focus terhadap solusi dan tidak menyalahkan Tuhan itulah kunci
attitude.
No comments:
Post a Comment